Segala puji hanya bagi Allah subhanahu wata'ala, shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam, dan aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya selain Allah yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi -Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan -Nya

Bersegeralah Shalat Jum'at, Tinggalkanlah Perniagaan Dunia





“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” [QS. Al Jumu’ah: 9-10].

Az Zamaksyari dalam Al Kassaf (7: 61) berkata pula,

“Berlomba-lombalah meraih (pahala) dalam perniagaan akhirat dan tinggalkanlah perniagaan dunia. Bersegeralah mengingat Allah yang tidak ada sesuatu pun yang lebih bermanfaat dan lebih beruntung dibanding aktivitas ibadah tersebut. Tinggalkanlah jual beli yang manfaat dan untungnya jika dibanding (dengan keuntungan akhirat) hanyalah sedikit.”

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ أَتَى الْجُمُعَةَ فَاسْتَمَعَ وَأَنْصَتَ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ وَزِيَادَةُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ وَمَنْ مَسَّ الْحَصَى فَقَدْ لَغَا


“Barangsiapa yang berwudhu lalu dia menyempurnakan wudhunya, kemudian dia mendatangi shalat jumat, lalu dia mendengarkan (khutbah) dan tidak berbicara, maka akan diampuni (dosa-dosa yang dilakukannya) antara hari itu sampai hari jumat depannya, ditambah tiga hari.” (HR. Muslim no. 857)

Keutamaan Sholat Ashar Berjama’ah

Allah Ta’ala berfirman:

حَافِظُواْ عَلَى الصَّلَوَاتِ والصَّلاَةِ الْوُسْطَى وَقُومُواْ لِلّهِ قَانِتِينَ


“Peliharalah semua shalat, dan (peliharalah) shalat wustha (ashar). Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’.” (QS. Al-Baqarah: 238)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

يَتَعَاقَبُونَ فِيكُمْ مَلَائِكَةٌ بِاللَّيْلِ وَمَلَائِكَةٌ بِالنَّهَارِ وَيَجْتَمِعُونَ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ وَصَلَاةِ الْعَصْرِ ثُمَّ يَعْرُجُ الَّذِينَ بَاتُوا فِيكُمْ فَيَسْأَلُهُمْ وَهُوَ أَعْلَمُ بِهِمْ كَيْفَ تَرَكْتُمْ عِبَادِي فَيَقُولُونَ تَرَكْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ وَأَتَيْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ

“Para malaikat malam dan malaikat siang silih berganti mendatangi kalian. Dan mereka berkumpul saat shalat subuh dan ashar. Kemudian malaikat yang menjaga kalian naik ke atas hingga Allah Ta’ala bertanya kepada mereka -dan Allah lebih mengetahui keadaan mereka (para hamba-Nya)-, “Dalam keadaan bagaimana kalian tinggalkan hamba-hambaKu?” Para malaikat menjawab, “Kami tinggalkan mereka dalam keadaan sedang mendirikan shalat. Begitu juga saat kami mendatangi mereka, mereka sedang mendirikan shalat.” (HR. Al-Bukhari no. 555 dan Muslim no. 632)

Dari Jarir bin ‘Abdillah -radhiallahu anhu- dia berkata:

كُنَّا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَظَرَ إِلَى الْقَمَرِ لَيْلَةً يَعْنِي الْبَدْرَ. فَقَالَ: إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ كَمَا تَرَوْنَ هَذَا الْقَمَرَ لَا تُضَامُّونَ فِي رُؤْيَتِهِ. فَإِنْ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ لَا تُغْلَبُوا عَلَى صَلَاةٍ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا فَافْعَلُوا. ثُمَّ قَرَأَ: {وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ الْغُرُوبِ}

“Pada suatu malam kami pernah bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu beliau melihat ke arah bulan purnama. Kemudian beliau bersabda, “Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan purnama ini. Dan kalian tidak akan saling berdesakan dalam melihat-Nya. Maka jika kalian mampu untuk tidak terkalahkan dalam melaksanakan shalat sebelum terbit matahari (subuh) dan sebelum terbenamnya (ashar), maka lakukanlah.” Beliau kemudian membaca ayat, “Dan bertasbihlah sambil memuji Rabbmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya.” (QS. Qaf: 39) (HR. Al-Bukhari no. 554 dan Muslim no. 633)
Abu Musa radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ صَلَّى الْبَرْدَيْنِ دَخَلَ الْجَنَّةَ

“Barangsiapa yang mengerjakan shalat pada dua waktu dingin (subuh dan ashar), maka dia akan masuk surga.” (HR. Al-Bukhari no. 574 dan Muslim no. 635)
Buraidah radhiyallahu ‘anhu berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:

مَنْ تَرَكَ صَلَاةَ الْعَصْرِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ

“Barangsiapa yang meninggalkan shalat ashar maka sungguh amalannya telah terhapus.” (HR. Al-Bukhari no. 553)

Shalat ashar adalah shalat wustha (pertengahan) yang Allah tekankan untuk dijaga, dimana Nabi -alaihishshalatu wassalam- telah menjadikannya bersama shalat subuh sebagai sebab masuknya seseorang ke dalam surga. Sebaliknya, beliau memperingatkan bahwa meninggalkan shalat ashar merupakan sebab terhapusnya amalan seorang hamba, sebagaimana dalam hadits Buraidah di atas. Dan Imam Ahmad -rahimahullah- berpendapat agar hadits-hadits ancaman semacam ini tidak perlu ditafsirkan agar guna lebih mempertakuti orang yang berniat untuk melanggarnya.
Hadits Abu Hurairah di atas menunjukkan bagaimana perhatian Allah kepada para hamba-Nya, tatkala Dia mengutus para malaikat untuk mencatat amalan mereka, ada yang bertugas dari subuh sampai sore dan ada yang bertugas dari sore sampai subuh. Karenanya shalat subuh dan ashar merupakan dua shalat yang disaksikan oleh para malaikat. Ini sebagai bantahan tersendiri kepada para penganut filsafat yang mengingkari adanya wujud malaikat.
Kemudian dalam hadits Jarir di atas disebutkan salah satu akidah pokok dari akidah-akidah ahlussunnah, yaitu bahwa kaum mukiminin kelak akan melihat Allah pada hari kiamat di dalam surga. Para ulama menyatakan: Ada tiga masalah, siapa yang menerimanya maka dia adalah ahlussunnah dan siapa yang menolaknya maka dia ahli bid’ah: Al-Uluw (sifat tinggi Allah), al-kalam (bahwa kalam Allah bukan makhluk), dan ar-ru`yah (bahwa Allah akan dilihat di surga). Karenanya Imam Ahmad, Sufyan Ibnu Uyainah, dan selainnya, mereka menyatakan kafirnya orang yang mengingkari Allah bisa dilihat pada hari kiamat di dalam surga.

sumber : http://al-atsariyyah.com/keutamaan-shalat-ashar.html

Ampunan Allah SWT Bagi Hambanya Yang Bertobat



“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az Zumar: 53).

“Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh (menjaga shalat, zakat, dll..), benar-benar akan Kami hapuskan dari mereka dosa-dosa mereka dan benar-benar akan Kami beri mereka balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan.” (QS al-Ankabut [29]: 7)

Dari Anas rodhiyallohu ‘anhu, “Saya mendengar Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, Alloh Ta’ala berfirman, 'Hai anak Adam, sungguh seandainya kamu datang menghadapKu dengan membawa dosa sepenuh bumi, dan kau datang tanpa menyekutukan-Ku dengan sesuatupun. Sungguh Aku akan mendatangimu dengan ampunan sepenuh bumi pula’.”
(HR. Tirmidzi 3463)

Perbuatan Yang Akan Mendapatkan Azab Dari Allah SWT

Allah swt. berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan pahala sedekah kamu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan si penerima, seperti orang yang menafkahkan hartanya kerana riak kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu jadilah batu itu bersih (tidak bertanah). Mereka tidak memperolehi sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” (Al-Baqarah: 264)

Dari Abu Hurairah ra. Nabi saw. bersabda, “Tiga orang yang tidak akan Allah ajak bicara pada hari kiamat, tidak pula Allah melihat kepada mereka dan juga tidak mensucikan mereka, serta bagi mereka azab yang pedih.” Abu Hurairah berkata, “Rasullullah mengulanginya tiga kali”. Abu Zar berkata, “Sungguh rugi, siapakah mereka wahai Rasulullah?” Baginda menjawab, “Lelaki memakai pakaiannya melebihi mata kaki (sifat megah diri)), orang yang mengungkit-ungkit kebaikannya dan orang yang menjual barang dagangannya dengan sumpah palsu.” (HR Muslim)

Nabi saw. bersabda, “Tiga orang yang tidak akan masuk syurga, “Anak yang durhaka kepada ibu atau bapanya, orang yang terus-menerus minum arak dan orang yang mengungkit-ungkit pemberiannya.” (HR Baihaqi)

Keutamaan Sholat Isya' Dan Subuh



“Dan dirikanlah pula sholat Subuh. Sesungguhnya sholat Subuh itu disaksikan oleh malaikat”. (QS.Al Isroo (17):78)

“Sesungguhnya shalat yang paling berat dilaksanakan oleh orang-orang munafik adalah shalat isya dan shalat subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaan keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak.” (HR. Al-Bukhari no. 657)

“Barangsiapa melaksanakan sholat Subuh secara berjamaah, maka ia berada dalam perlindungan Alloh.” (HR. Ibnu Majah). Hadits shohih.

“Barangsiapa sholat isya secara berjamaah, maka ia bagaikan sholat (malam) setengah malam, dan barangsiapa sholat Subuh secara berjamaah maka ia bagaikan sholat (malam) semalam penuh.” (HR.Muslim, Abu Daud dan Tirmidzi).